Wanua Ujung – Manajemen Wanua Ujung menyampaikan ucapan selamat sekaligus rasa bangga kepada Ustadz Irwan, pemuda asal Desa Ujung yang telah mendedikasikan diri sepenuhnya di jalan dakwah.
Desa Ujung, yang letaknya cukup jauh dari hiruk-pikuk kota, telah melahirkan sosok muda yang berani mengambil langkah besar dalam hidupnya. Setelah menamatkan pendidikan di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung, Ustadz Irwan memutuskan untuk merantau ke Jakarta demi menuntut ilmu dan melanjutkan studi di Universitas PTIQ. Keputusan ini berarti meninggalkan kampung halaman, keluarga, dan orang tua demi menuntut ilmu agama secara lebih mendalam.
“Usaha tidak hanya diukur dari keberanian, tetapi juga dari ikhtiar dan istiqomah di jalan perjuangan yang telah kita pilih,” ujar pihak manajemen Wanua Ujung dalam pernyataannya.
Pesan Dakwah dari Ustadz Irwan
![]() |
Ustadz Irwan |
Pada percakapan via WhatsApp sekitar pukul 23.00 WITA, Ustadz Irwan menyampaikan pandangannya tentang dakwah:
“Sebagai dai muda dari tanah Sulawesi Selatan, saya memandang dakwah bukan sekadar menyampaikan ayat dan hadis, tetapi menghidupkan nilai-nilai Islam di tengah masyarakat dengan bahasa hati, budaya lokal, dan keteladanan. Di tanah Bugis-Makassar, kami diajarkan siri’ na pacce — harga diri dan rasa empati — yang sejalan dengan akhlak mulia Nabi Muhammad ï·º. Dakwah bagi saya adalah memadukan kearifan lokal dengan ajaran Islam, agar pesan kebenaran dapat menyentuh jiwa dan membangun persatuan.”
Bagian dari Program Nasional Pembibitan Dai Muda
Ustadz Irwan kini menjadi salah satu peserta Program Pembibitan Calon Dai Muda Tahun 2025 yang digagas Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kementerian Agama RI. Program ini merupakan upaya strategis untuk mencetak dai muda yang siap menghadapi tantangan zaman, sekaligus mempersiapkan kader dakwah untuk Indonesia Emas 2045.
Dirjen Bimas Islam, Abu Rokhmad, menegaskan bahwa regenerasi dai harus disiapkan secara matang, bukan hanya dalam kemampuan ceramah, tetapi juga wawasan sosial, ekonomi, digital, dan kebangsaan.
“Dai masa depan harus siap lahir batin, siap berdakwah, dan siap memimpin umat. Mereka harus menjadi bagian dari solusi atas problematika umat, bukan hanya menyampaikan ceramah di mimbar,” ujarnya saat membuka pelatihan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (5/8/2025).
Tahun ini, 200 peserta terpilih dari 634 pendaftar mengikuti pelatihan intensif. Materi yang diberikan mencakup digitalisasi dakwah, kewirausahaan keumatan, moderasi beragama, hingga manajemen dakwah kontekstual. Setelah pelatihan, para peserta akan diterjunkan ke berbagai daerah untuk mengimplementasikan rencana aksi dakwah di masyarakat.
Harapan untuk Ustadz Irwan
Manajemen Wanua Ujung berharap Ustadz Irwan dapat terus menjaga niat dakwah lillahi ta’ala, memadukan keilmuan agama dengan kearifan lokal, serta menjadi teladan bagi generasi muda, khususnya di Desa Ujung.
“Kami bangga atas langkah yang telah diambil. Semoga istiqomah, bermanfaat bagi umat, dan menjadi bagian dari pembangunan dakwah yang berkelanjutan,” tutup pernyataan resmi manajemen Wanua Ujung.
Post a Comment (0)