Brigade Pangan Desa Matajang Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Bone, Sulawesi Selatan - Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005–2025 serta Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020–2024, sektor pertanian terus didorong agar memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Secara nasional, sektor ini diproyeksikan tumbuh sebesar 5,7–6,0% per tahun dalam lima tahun ke depan. Pertumbuhan tersebut diharapkan tercapai melalui peningkatan produktivitas, investasi berkelanjutan, perbaikan pasar tenaga kerja, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Pendamping Brigade (kanan) bersama Manager Brigade Matajang

Salah satu inisiatif lokal yang menjadi bagian dari gerakan ini adalah terbentuknya Brigade Pangan Desa Matajang, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Menurut Ilhakim Isman Jaya, selaku Manajer Brigade Pangan Desa Matajang, program ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Pertanian dalam mewujudkan swasembada pangan.

“Brigade pangan di Desa Matajang mulai dibentuk pada 12 Oktober 2024 sebagai bentuk respons terhadap program ketahanan pangan nasional,” jelas Ilhakim.

Nama "Matajang" diambil dari nama desa tempat program ini dijalankan. Brigade ini bertempat di Desa Matajang dan memiliki misi utama untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian serta mendorong kesejahteraan petani setempat.

Dokumentasi Brigade Pangan Desa Matajang bersama, Pendamping Brigade, BDSP, PemDesa, Babinsa

Luas lahan pertanian di Desa Matajang mencapai 199 hektare, yang berada dalam wilayah Koplak. Sementara itu, indeks pertanaman (IP) di desa tersebut kini berada di IP 100 dan sedang ditingkatkan menuju IP 200, yang berarti terjadi peningkatan jumlah musim tanam dalam setahun.

Untuk mendukung produktivitas petani, Brigade Pangan telah menerima sejumlah bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), antara lain:

  • 2 unit traktor tangan
  • 1 unit combine harvester
  • 1 unit transplanter
  • 2 unit pompa air 4 inci
  • 1 unit pompa air 6 inci
  • 2 unit hand sprayer
  • 1 unit rotavator

Bantuan tersebut disebut sangat membantu petani dalam meningkatkan hasil panen. Namun, Ilhakim mengungkapkan bahwa tantangan utama yang masih dihadapi adalah faktor cuaca ekstrem, seperti banjir, yang seringkali mengganggu jadwal tanam dan panen serta meningkatkan risiko kerugian bagi petani.

“Perubahan cuaca yang tidak menentu, khususnya banjir, menjadi tantangan besar yang mempengaruhi produktivitas pertanian di desa kami,” ujar Ilhakim.

Dengan semangat kolaborasi antara petani, pemerintah, dan berbagai pihak terkait, Brigade Pangan Desa Matajang menjadi contoh nyata bagaimana gerakan dari tingkat desa mampu menyokong ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.

1 تعليقات

إرسال تعليق

Post a Comment

أحدث أقدم