Desa Ujung, Dua Boccoe, – Dalam upaya mendukung percepatan visi swasembada pangan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, Babinsa Desa Ujung, Serda Rahmat Anugrah, yang bertugas di Kodim 1407-02/Dua Boccoe, turun langsung ke lapangan untuk memastikan kelancaran proses penyerapan gabah petani oleh pemerintah. Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara aparat TNI dan pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
![]() |
Foto: Babinsa Desa Ujung bersama kelompok tani. |
Pada kunjungannya ke Desa Ujung, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, Serda Rahmat meninjau langsung kondisi petani dan hasil panen di lapangan. Ia juga berdialog dengan warga, termasuk Jufri, salah satu anggota kelompok tani setempat.
"Hasil panen di Desa Ujung sudah masuk tahap penjemuran dan siap disalurkan ke Bulog. Harga jual gabah saat ini Rp 6.500 per kilogram, sesuai dengan ketentuan terbaru dari pemerintah," ujar Jufri saat ditemui Serda Rahmat di lokasi, Kamis (10/4/2025).
Gabah hasil panen warga terlebih dahulu dijemur selama dua hari sebelum diproses di pabrik penggilingan. Setelah itu, gabah dikonversi menjadi beras dan disalurkan melalui jalur distribusi Bulog.
Kebijakan penyerapan ini sejalan dengan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Kepbadan) Nomor 2 Tahun 2025, yang menjadi landasan dalam menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) serta mekanisme rafaksi bagi gabah dan beras. Aturan ini mulai berlaku efektif pada 15 Januari 2025.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa penyesuaian HPP merupakan hasil evaluasi menyeluruh terhadap struktur biaya produksi dan distribusi di lapangan. Penyesuaian ini dilakukan agar petani tetap mendapatkan harga yang layak, serta untuk menjamin ketersediaan stok pangan nasional.
“Langkah ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Terbatas bersama Presiden Prabowo dan Rakortas bersama Menko Pangan. Tujuannya adalah melindungi pendapatan petani sekaligus menjaga stabilitas pangan dalam negeri,” (Sumber: badanpangan.go.id)
– Arief Prasetyo Adi, Kepala NFA
Kehadiran Babinsa di tengah-tengah petani mendapat apresiasi dari masyarakat. Warga menilai, keterlibatan TNI di sektor pangan tidak hanya memberikan rasa aman, tetapi juga menjadi penyemangat bagi petani agar tetap produktif.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk aparat teritorial seperti Babinsa, diharapkan program swasembada pangan tahun 2025 ini berjalan maksimal, serta berdampak positif bagi kesejahteraan petani lokal, khususnya di wilayah Desa Ujung dan sekitarnya.
Posting Komentar